Minggu, 20 Juni 2010

Konflik dan Stress Kerja/ Ketegangan Kerja

A. Pokok Bahasan : Konflik dan Stress Kerja

B. Sub Pokok Bahasan :
1. Ketegangan Kerja
2. Keterasingan Kerja
3. Konflik Kerja
4. Stress Kerja

C. Tujuan Khusus :
Warga belajar dapat memahami gejala konflik dan stress dalam bekerja serta dapat mengendalikannya.

D. Materi Pengajaran :

1. Ketegangan Kerja
Pada umumnya orang pernah mengalami ketegangan, walau sering tidak dirasakannya, karena ketegangan ini berkisar dari sedikit kegelisahan sampai rasa cemas yang melumpuhkan. Seseorang yang mengalami sedikit rasa gelisah, tidak menyadari kalau itu merupakan ketegangan yang bisa menjadi semakin parah.

Pada dasarnya ketegangan merupakan suatu perasaan yang tidak mudah digambarkan. Ketegangan timbul karena ada masalah yang harus ditanggulangi.

Ketegangan yang berkepanjangan memang selalu mengganggu jalannya kehidupan,  namun demikian dalam kehidupan sehari-hari tidak adanya ketegangan sama sekali belum tentu dan bahkan bukan merupakan suatu tanda kebahagiaan, tetapi malah menunjukkan adanya kelesuan atau ketidaktahuan mengenai apa yang tengah terjadi.

Seseorang yang mengalami ketegangan pada umumnya menunjukkan tingkah laku atau kegiatan yang tidak biasanya  dilakukan,  yang dilakukan  tanpa mereka sadari atau bahkan dengan sengaja. Misalnya saja : merokok terus menerus, terlalu tergantung pada minuman keras maupun berbagai macam pil, kepala selalu pusing tanda sebab yang nyata, rasa lelah tanpa sebab yang dapat dibenarkan, tidak bisa tidur, perut selalu murus dan mual, gelisah, terlalu mengandalkan pekerjaan untuk kepuasan, terlalu perasa ( emosional ), murung dan tidak percaya diri, tidak bisa konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan, takut dan cemas, serta berbagai  tingkah laku yang menyimpang  dari kebiasaan lainnya.

Apabila tingkah laku semacam itu  seringkali dilakukan  sedangkan  sebelumnya  tidak  pernah  atau  jarang  sekali  dilakukan,  maka ada baiknya untuk berkonsultasi pada seorang ahli yang bisa membantu menanganinya. Atau bisa juga orang tersebut menengok kembali upaya apa yang telah dilakukannya untuk menanggulangi ketegangan itu.

Banyak di antara kita yang sering mengalami ketegangan dalam hidupnya. Di dalam lingkungan kerja, ketegangan yang sering dialami oleh karyawan akan mengganggu situasi kerja serta konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya. Keadaan ini bisa mengakibatkan menurunnya prestasi kerja yang tentunya sangat merugikan diri karyawan dan perusahaan.

Timbulnya ketegangan seperti digambarkan di atas pada hakikatnya disebabkan oleh tiga faktor, yakni masalah organisasi di lingkungan kerja, faktor si karyawan, dan hal lain yang berhubungan denga masyarakat. Bisa terjadi seorang karyawan mengalami ketegangan karena ketiga faktor atau salah satu faktor saja.

Faktor di lingkungan kerja yang dapat menyebabkan ketegangan pada diri seseorang antara lain : masalah administrasi, tekanan yang itdak wajar untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan situasi kerja, struktur birokrasi yang tidak tepat, sistem manajemen yang tidak sesuai, perubahan kedudukan, persaingan yang semakin ketat untuk memporoleh kemajuan, anggaran yang terbatas, perencanaan kerja yang kurang baik, jaminan pekerjaan yang tidak pasti, beban kerja yang semakin bertambah, dan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan pekerjaan.

Faktor dalam diri individu juga mempengaruhi timbulnya ketegangan. Berbagai masalah yang menyangkut individu dan dapat mengakibatkan ketegangan antara lain adalah keinginan dan cita-cita yang tidak masuk akal, sikap yang merusak diri, rintangan karier, masalah keuangan, masalah ketidakcocokan status, konflik antara masalah pekerjaan dengan masalah rumah tangga, umur yang semakin meningkat, kegagalan dalam meningkatkan kemampuan, dan segala masalah yang menyangkut dirikaryawan tersebut.

Masalah yang menyangkut diri karyawan sering mengakibatkan timbulnya masalah dalam bidang pekerjaan, apalagi jika pribadi karyawan itu tidak kokoh, sehingga mudah sekali terpengaruh oleh hal-hal yang mestinya bisa dihindari. Selain itu, lingkungan masyarakat yang dapat menyebabkan ketegangan antara lain adat istiadat yang tidak sesuai dengan hati nurani, cara hidup masyarakat, dan lain sebagainya. Apabila ketiga faktor tersebut mempengaruhi seseorang, maka dapat dipastikan bahwa ketegangan akan semakin lama dialami dan dapat merugikan. Yang pasti dengan timbulnya ketegangan ini kehidupan seseorang akan terganggu, dan hal ini dapat meluas serta menimbulkan ketegangan dalam rumah tangga, baik dengan isteri atau suami, anak-anak, maupun anggota keluarga yang lain.

2. Keterasingan Kerja

3. Konflik Kerja

4. Stress Kerja

E. Metode Pengajaran :
1. Presentasi.
2. Diskusi.
3. Penugasan.

F. Sumber Pengajaran :
1. Psikologi Kerja, oleh Pandji Anoraga, S.E. M.M. Penerbit Rineka Cipta.
2. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, oleh Ir. Endar Sugiarto, M.M. Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
3. Etika Bisnis, oleh Sonny Keraf, Penerbit Kanisius.
4. Business and Society, oleh Archie B. Carrol, South Western College Publiching.
5. Ethics and The Conduct of Business, John R. Boatright, Prentice Hall.
6. Etika Bisnis, oleh Sondang Siagian, Penerbit Pustaka Binaman Presindo.

G. Evaluasi :
Setelah Anda mempelajari materi kuliah, maka Anda dapat mengerjakan tugas berikut, dengan cara mendownload dan kirimkan jawaban Anda ke email : eisya.management@yahoo.co.id.

Tugas Anda !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar